Apa Itu Perimenopause, Gejala dan Treatment Pengobatannya

waktu baca 3 menit
Minggu, 26 Feb 2023 22:53 0 142 Vritta

Vritta.id-Perimenopause merupakan kondisi  saat tubuh memulai transisi menuju masa menopause.

Perimenopause Ini disebabkan  ovarium yang memproduksi lebih sedikit hormon, yang pada gilirannya berdampak pada siklus menstruasi, dan seringkali membuat menstruasi menjadi tidak menentu.

Perimenopause biasanya dimulai pada pertengahan usia 40-an. Tetapi dalam beberapa kasus, gejala pertama antara terjadi pada satu dekade sebelumnya dan satu dekade kemudian.

perimenopause dianalogikan selayaknya  jalan berbatu, berlangsung antara dua hingga 10 tahun, meskipun umum terjadi selama empat tahun.

Perimenopause berakhir dengan menopause, ketika kadar estrogen, hormon utama wanita, turun cukup rendah sehingga menghentikan menstruasi selama setahun penuh.

Gejala Perimenopause

Sebagian besar perempuan mengalami gejala pertama perimenopause dengan merasakan pergeseran dari periode haid yang cukup teratur ke siklus yang tak lagi dapat diprediksi. Tetapi serangkaian gejala lain juga bisa muncul.

Gejala lainnya adalah hot flushes, atau flashes, yang merupakan sensasi panas tiba-tiba yang menyebar ke seluruh tubuh selama lima sampai 10 menit.

Tingkat keparahannya sangat bervariasi: paling buruk, orang bisa merasa seolah-olah terbakar dari dalam. Banyak yang terbangun di malam hari bermandikan keringat. Perimenopause sering mengganggu tidur, dan dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan depresi. Ini juga dapat mempengaruhi daya ingat dan konsentrasi. Kadang-kadang, gejalanya berlangsung beberapa bulan, tetapi bisa berlangsung selama bertahun-tahun.
Apakah ada perawatan?

Tidak ada obat yang menghentikan Perimenopause, itu adalah bagian alami dari kehidupan. Tetapi dokter meresepkan obat untuk gejala tertentu.

Misalnya terapi penggantian hormon (HRT), bertujuan untuk menstabilkan kadar estrogen. Terapi ini dapat meringankan banyak gejala dalam beberapa periode.

Treatment ini  tersedia dalam bentuk tablet, tambalan kulit, implan, atau gel dan semprotan untuk kulit.

Antidepresan juga dapat membantu mengatasi perubahan suasana hati jika anda telah didiagnosis mengalami depresi atau kecemasan dalam periode Perimenopause ini.

Apakah HRT memiliki efek samping?

Treatment HRT bisa saja memiliki efek samping, meski cenderung membaik setelah beberapa bulan. Efek samping utama dari estrogen adalah kembung dan bengkak, kram kaki, sakit kepala, gangguan pencernaan, dan mual.

Gangguan pencernaan dan efek samping lainnya cenderung tidak terlalu parah jika terapi dilakukan dengan pola makan yang sehat.

Dokter akan merekomendasikan olahraga teratur dan peregangan untuk membantu mengatasi kram kaki.

Treatment apa lagi yang bisa membantu?

Di luar pemanfaatan treatment obat untuk gejala tertentu,  gaya hidup sehat juga dapat membantu meredakan gejala Perimenopause ini.

Gaya hidup sehat yang direkomendasikan adalah  tidak merokok dan tidak minum terlalu banyak alkohol, serta makan makanan kaya kalsium seperti susu, yoghurt, dan kangkung.

Olahraga yang dapat dilakukan cenderung lebih praktis seperti jalan kaki, hiking, dan latihan kekuatan. Kemudian menjaga berat badan ideal dan tidur malam yang cukup.

PENULIS : ERNILAM
EDITOR : ERNILAM

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Unggulan

Unggulan