Vritta.id-Debat publik perdana Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kendari resmi digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kendari di Claro Hotel Kendari, Rabu, 30 Oktober 2024.
Salah satu calon pasangan yang mencuri perhatian publik adalah Yudhianto Mahardika Anton Timbang-Nirna Lachmuddin. Dalam kesempatan ini, Yudhianto memaparkan visi dan misi dan program unggulan yang akan diusung jika terpilih memimpin kota Kendari.
“Kami akan mewujudkan Kendari Meambo atau Kota yang maju, aman dan bersih demi kesejahteraan masyarakat,” kata Yudhianto.
Yudhianto menguraikan bahwa visi tersebut akan dicapai dengan tujuh program “menyala” yang dibangun berdasarkan prinsip budaya Kendari yakni semboyan adat Inae Konasara Iyei pinesara, Inae Liasara Iyei pinekasara berarti siapa yang menghormati adat maka ia patut dihormati, tetapi ketika ia tidak mematuhi adat maka ia tidak dihormati.
“Simbol Konasara yaitu upaya untuk menciptakan masyarakat yang berbudi luhur, menjaga ketraman, dan kesejahteraan bersama. Ha ini juga selaras dengan nilai-nilai Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,” ujar Yudhi.
Yudhianto menganalogikan bahwa pembangunan Kota Kendari seperti layaknya pohon yang memiliki akar yang kuat, batang yang kokoh dan buah yang melimpah.
Akar yang kuat adalah program “Menyala Bersih dan Menyala Berkah”, yang mewakili komitmen Paslon Yudhi-Nirna untuk menjalankan pemerintahan yang bersih dan penuh keberkahan.
“Melalui menyala berkah, kami akan mendukung kegiatan ibadah untuk semua agama, dan menyisihkan gaji kami untuk memberangkatkan umrah, serta menyelenggarakan sedekah seperti makan siang gratis di rumah dinas,” beber Yudhi.
Selanjutnya, Batang yang kokoh melambangkan infrastruktur, melalui program “menyala nyaman aman dan terang”, Paslon Yudhi-Nirna akan memperbaiki sebanyak 34 persen jalan rusak di Kendari.
Selain itu, Paslon Yudhi-Nirna juga berkomitmen menyelesaikan persoalan banjir dengan memperbaharui drainase menggunakan teknologi pintu air otomatis.
“Penerangan juga akan diperbaiki, terutama dilorong yang gelap untuk meningkatkan keamanan,” kata Yudhi.
Selanjutnya, Cabang pohon yang luas menggambarkan pendidikan, kebudayaan dan kesehatan. Melalui “menyala sehat” Paslon Yudhi-Nirna menggalang program multisektor mulai dari beasiswa untuk pelajar kedokteran, di sektor kesehatan ia bersama Nirna juga berkomitmen mengatasi gizi buruk dan stunting dengan percepatan program makan siang dan susu gratis untuk anak dan ibu hamil.
“Kami juga sudah menyiapkan program bantuan seragam sekolah gratis untuk anak-anak SD dan SMP dari keluarga yang kurang mampu,” ungkap Yudhi.
Sementara itu, filosofi dari daun dan buah dari pohon itu adalah ekonomi rakyat. Melalui “menyala sejahtera”, Paslon Yudhi-Nirna bertekad membuka lapangan kerja baru dengan memberdayakan ribuan UMKM. Formulasi program diantaranya membuat rumah belajar, akses modal, investasi, rumah kemasan, umah produksi, dan rumah ekspor, dan rumah kreatif bagi kaum difabel.
“Upaya itu kita lakukan agar UMKM naik kelas, usaha ultra mikro naik kelas menjadi usaha mikro, mikro menjadi kecil, kecil menjadi menengah, dan menengah menjadi besar. Kami yakin cita-cita mulia ini ibarat menjadi pohon besar yang memberikan keteduhan, kekuatan, dan kehidupan,” pungkasnya.
Tidak ada komentar