Pertama di Sultra, Bupati Koltim Luncurkan Program Listrik Masuk Sawah

waktu baca 2 menit
Sabtu, 27 Jul 2024 21:29 266 Vritta

Vritta.id-Bupati Kolaka Timur (Koltim), Abd. Azis SH MH, menempuh langkah solutif demi mengembangkan sektor pertanian yang menjadi pioneer penggerak perekonomian Koltim. Seperti diketahui, Koltim merupakan salah satu epicentrum pertanian sekaligus penghasil padi terbesar di Sultra.

Karena itu, Bupati koltim, melalui Dinas  Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak), meluncurkan program Listrik Masuk Sawah (LMS). Program ini diklaim lebih efektif, dan efisien, sebab lebih hemat energi dan ramah lingkungan.

Melalui Gerakan Membangun dan Melayani Masyarakat (Gemas), program ini sekaligus menjadi bentuk respon dan dukungan penuh terhadap kebijakan pemerintah pusat yang mengampanyekan pompanisasi dan irigasi perpompaan. Program ini merupakan program yang pertama kali dilaksanakan di Sultra.

Kepala Distanak Koltim, Ridwan Spi M. Si mengungkapkan, program LMS berawal dari gagasan Bupati Koltim sendiri, tujuannya tak lain untuk menghemat penggunaan bahan bakar minyak (BBM), yang selama ini digunakan oleh para petani sawah. Selain itu, Abd. Azis memahami bahwa program ini menjadi salah satu bagian dari misi penghematan energi dan pelestarian lingkungan.

“Semua ini, merupakan gagasan pak bupati untuk mengantisipasi sawah tadah hujan. Dengan LMS ini, menggunakan energi listrik jauh lebih hemat dibandingkan bahan bakar minyak, gas, dan solar,” kata Ridwan, Jumat 26 Juli 2024.

Dikatakan Ridwan, perkembangan modernisasi alat dan mesin pertanian (alsintan) saat ini, memerlukan energi yang efektif dan efisien, sehingga program LMS sangat diperlukan, seperti penggunaan tangki Hands Sprayer, yang s tidak perlu lagi di-charge di rumah ketika lobet. Dengan sistem ini, petani bisa menggunakan pompa alternatif yang harganya relatif terjangkau, seperti pompa celup yang harganya relatif lebih murah.

Manfaat lain dari program LMS lainnya lanjut Ridwan, petani dapat menggunakan lampu penerangan yang dapat berfungsi sebagai perangkap hama di sawah, yang tak lagi harus menggunakan pestisida.

Kata Ridwan, uji coba LMS ini dimulai dari wilayah selatan Koltim, menyasar 59 Desa di Kecamatan Lambandia dan sekitarnya.  Tiga desa bagian ujung selatan Koltim, ditangani oleh PLN Konawe Selatan, sementara sisanya ditangani oleh PLN Konawe dan Kendari.

“Persawahan di desa ini adalah tadah hujan, sehingga kebutuhan akan pompa sangat mendesak. Sejauh ini, koordinasi kami dengan PLN berjalan lancar dan kami sudah melakukan survei lapangan terhadap 59 titik tersebut. Hasilnya sudah disampaikan ke UP3 Provinsi,” ujar Ridwan.

“Bupati Koltim sangat serius mengedukasi masyarakat mengembangkan teknologi ini. Bahkan, pihak PLN Konawe menyebutkan bahwa se-Sulawesi Tenggara, Koltim adalah yang pertama merespon program listrik masuk sawah ini,”pungkasnya.

PENULIS : Diskominfo Koltim
EDITOR : ERNILAM

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA