Vritta.id-Wanita yang memiliki riwayat gangguan migrain dan rasa panas yang terus-menerus (hot flashes), berisiko tinggi menderita penyakit jantung dan stroke yang signifikan di masa depan.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal menopause, mengungkapkan pengaruh gabungan antara migrain dan rasa panas/keringat malam (yang keduanya disebut gejala vasomotor), yang tidak bergantung pada faktor risiko penyakit jantung dan penggunaan estrogen.
Gejala vasomotor diakibatkan oleh perubahan aktivitas pembuluh darah.
Sebaliknya, wanita dengan riwayat migrain atau rasa panas yang terus-menerus dari waktu ke waktu tidak mengalami peningkatan risiko penyakit jantung secara signifikan di luar pengaruh faktor risiko lainnya seperti penggunaan tembakau dan kadar lipid, tekanan darah, serta glukosa puasa.
“Studi ini menyoroti pentingnya mempertimbangkan faktor-faktor yang dominan pada perempuan atau spesifik perempuan seperti riwayat migrain dan gejala vasomotor yang persisten ketika menilai risiko kardiovaskular pada perempuan.” kata Dr Stephanie Faubion, direktur medis The Menopause Society.
Hampir 2.000 wanita berpartisipasi dalam penelitian yang memulai pengumpulan data pada usia 18 hingga 30 tahun hingga sekitar usia 61 tahun ini.
Hasilnya menyimpulkan bahwa migrain dan rasa panas sangat umum terjadi.
Migrain sangat umum terjadi pada wanita di usia reproduksi akhir, dan menyerang sekitar 17,5 persen wanita di dunia.***
Tidak ada komentar