Wanita dengan Riwayat Migrain dan Hot Flashes Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Jantung dan Stroke

waktu baca 2 menit
Senin, 19 Feb 2024 22:03 0 108 Vritta

Vritta.id-Wanita yang memiliki riwayat gangguan migrain dan rasa panas yang terus-menerus (hot flashes), berisiko tinggi  menderita penyakit jantung dan stroke yang signifikan di masa depan.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal menopause, mengungkapkan pengaruh gabungan antara migrain dan rasa panas/keringat malam (yang keduanya disebut gejala vasomotor), yang tidak bergantung pada faktor risiko penyakit jantung dan penggunaan estrogen.

Gejala vasomotor diakibatkan oleh perubahan aktivitas pembuluh darah.

Secara khusus, penelitian ini menunjukkan bahwa wanita dengan migrain dan gejala vasomotor yang persisten memiliki kemungkinan 1,5 kali lebih besar terkena penyakit jantung dan 1,7 kali lebih mungkin terkena stroke dibandingkan dengan wanita tanpa kedua gejala tersebut.

Sebaliknya, wanita dengan riwayat migrain atau rasa panas yang terus-menerus dari waktu ke waktu tidak mengalami peningkatan risiko penyakit jantung secara signifikan di luar pengaruh faktor risiko lainnya seperti penggunaan tembakau dan kadar lipid, tekanan darah, serta glukosa puasa.

“Studi ini menyoroti pentingnya mempertimbangkan faktor-faktor yang dominan pada perempuan atau spesifik perempuan seperti riwayat migrain dan gejala vasomotor yang persisten ketika menilai risiko kardiovaskular pada perempuan.” kata Dr Stephanie Faubion, direktur medis The Menopause Society.

“Ada kebutuhan penting untuk lebih menyempurnakan model prediksi risiko penyakit kardiovaskular yang ada agar dapat mengidentifikasi perempuan dengan lebih akurat mengenai risiko di masa depan. Untuk sementara, optimalisasi faktor risiko penting bagi perempuan dengan kedua kondisi ini,” tambahnya.

Hampir 2.000 wanita berpartisipasi dalam penelitian yang memulai pengumpulan data pada usia 18 hingga 30 tahun hingga sekitar usia 61 tahun ini.

Hasilnya menyimpulkan bahwa migrain dan rasa panas sangat umum terjadi.

Diperkirakan hot flashes mempengaruhi hampir 80 persen wanita yang sedang mengalami masa transisi menopause, meskipun gejala-gejala ini dapat sangat bervariasi berdasarkan tingkat keparahan, frekuensi, usia timbulnya, dan gejala yang menyertainya.

Migrain sangat umum terjadi pada wanita di usia reproduksi akhir, dan menyerang sekitar 17,5 persen wanita di dunia.***

PENULIS : ERNILAM
EDITOR :

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Unggulan

Unggulan