Kendari, Vritta.id – Proses seleksi penerimaan Bintara Polri Tahun Anggaran 2025 di Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) memasuki hari ketiga dengan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan tahap pertama. Sebanyak 220 peserta menjalani serangkaian tes medis di Aula Dhalas Polda Sultra pada Jumat (21/3/2025). Penerapan sistem seleksi berbasis transparansi menjadi sorotan utama dalam tahapan ini.
Sebagai bagian dari komitmen untuk menghadirkan seleksi yang adil dan objektif, Polda Sultra menerapkan sistem barcode yang memastikan kerahasiaan data peserta. Dengan metode ini, identitas peserta hanya dikenali melalui kode unik, sehingga seluruh proses seleksi bebas dari intervensi eksternal. Sistem ini juga dirancang untuk mencegah potensi praktik kecurangan, seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Untuk memastikan transparansi, hasil pemeriksaan kesehatan diumumkan secara langsung di hadapan seluruh peserta. Metode ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengetahui hasil mereka secara terbuka, menciptakan suasana seleksi yang jujur dan adil.
Karo SDM Polda Sultra, Kombes Pol Arief Fitrianto, menegaskan bahwa sistem baru ini merupakan langkah nyata untuk meningkatkan integritas dalam rekrutmen calon anggota Polri.
“Kami memastikan bahwa seluruh proses seleksi berjalan sesuai standar yang telah ditetapkan dengan transparansi maksimal. Ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk menghasilkan personel Polri yang berkualitas dan siap mengemban tugas di masa depan,” ujar Arief.
Para peserta menjalani enam tahapan pemeriksaan kesehatan, termasuk pengukuran berat dan tinggi badan, tes tekanan darah, pemeriksaan Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT), pemeriksaan gigi dan mulut, tes buta warna, serta pemeriksaan fisik. Setiap tahapan dirancang untuk memastikan bahwa peserta memenuhi standar kesehatan yang ketat agar siap menjalankan tugas sebagai aparat penegak hukum.
Untuk menjaga kredibilitas seleksi, pengawasan ketat dilakukan oleh berbagai pihak. Bidpropam dan Itwasda bertindak sebagai pengawas internal, sementara pengawasan eksternal melibatkan Ikatan Dokter Indonesia serta media sebagai kontrol sosial. Dengan langkah ini, Polda Sultra berupaya menjamin bahwa setiap tahapan seleksi berlangsung dengan akuntabilitas yang tinggi.
Polda Sultra berharap bahwa dengan sistem seleksi yang profesional dan transparan ini, mereka dapat mencetak calon Bintara Polri yang tidak hanya memiliki kompetensi tinggi, tetapi juga fisik yang prima dan integritas yang kokoh untuk mengabdi kepada negara.
Tidak ada komentar