Kabupaten Koltim Raih Juara Satu Lomba Fashion Show Busana Tenun

Vritta.id-Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), dibawah komando Bupati Abd. Azis dan Ketua Dekranasda Koltim, hartini Azis, A. Ma, meraih Juara 1 Lomba Fashion Show Busana Tenun Tahun 2024 Kategori A dalam lomba Fashion Show Busana Tenun dan Pameran Kerajinan Sulawesi Tenggara, yang dilaksanakan pada Kamis, 5 Desember 2024 di Hotel Claro Kendari.

Ketua Dekranasda Kabupaten Koltim Hartini Azis A. Ma, tampil bersama sang suami Bupati Koltim Abd Azis SH MH. Acara ini dibuka Sekda Provinsi Sultra, Dr. Asrun Lio bersama istri yang juga Pj Ketua Dekranasda Sultra sekaligus Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Sultra, Dra. Hj. Wa Ode Munanah Asrun Lio

Baca Juga

9 bulan  lalu

Manggung di Event KPU Sultra, Tantri Kotak Serukan Pentingnya Menggunakan Hak Pilih di Momen Pilkada Serentak 2024

347 Vritta

Selain Bupati Koltim dan istri, ajang bergengsi ini juga dihadiri sejumlah Bupati dan Walikota se-Sultra. Kegiatan ini mengusung tema “Perajin Sejahtera, Sultra Maju”. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini tak lain untuk mempromosikan kain tenun Sultra sebagai warisan budaya kearifan lokal yang bernilai tinggi.

Dalam sambutannya, Sekda Sultra menyampaikan apresiasi kepada Dekranasda Sultra atas penyelenggaraan kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya regenerasi perajin tenun agar tradisi ini tetap lestari.

Baca Juga

8 bulan  lalu

Doorprize Umrah Gratis Sempat Picu Polemik, Ini Penjelasan Manajemen ASR Center

410 Vritta

“Kita harus mendorong generasi muda untuk melanjutkan tradisi menenun. Selain itu, pengerjaan kain tenun harus dilakukan sepenuhnya di Sulawesi Tenggara agar nilai ekonominya tetap dirasakan oleh masyarakat lokal,” kata Asrun Lio.

Untuk mendukung pengembangan kain tenun Sultra, Sekda juga mengajak instansi terkait, seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Koperasi, dan Dinas Pariwisata, untuk berkolaborasi.

Pj. Ketua Dekranasda Provinsi Sultra menekankan pentingnya pelestarian kain tenun sebagai identitas budaya Sultra.

“Kain tenun Sultra tidak hanya menjadi pakaian adat, tetapi juga busana yang diminati di tingkat nasional dan internasional. Kami berharap motif dan warna kain tenun terus berkembang tanpa melupakan nilai filosofinya,” ujarnya.