Wali Kota Kendari Proyeksikan 11 Kecamatan sebagai Pilot Project Pengelolaan Sampah Terpadu

waktu baca 3 menit
Jumat, 31 Okt 2025 22:33 114 Vritta

Vritta.id-Wali Kota Kendari, dr. Siska Karina Imran, menegaskan komitmennya menjadikan 11 kecamatan dan 11 kelurahan di Kota Kendari sebagai pilot project atau wilayah percontohan pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat. Program ini merupakan bagian dari langkah strategis Pemkot Kendari, untuk membangun budaya baru dalam penanganan sampah dari sumbernya, mulai dari rumah tangga hingga sistem 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dan bank sampah.

Komitmen itu disampaikan Wali Kota saat berkunjung ke Kelurahan Watu-Watu, Jumat, 31 Oktober 2025.Dalam kunjungan tersebut, Siska meninjau aktivitas warga di Lorong Kodya, yang berhasil mengelola sampah rumah tangga menjadi sumber ekonomi, melalui sistem tabungan bank sampah.

Siska mengatakan, program pengelolaan sampah ini dimulai dari lingkungan rumah tangga, agar sampah tidak langsung dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA), melainkan dikelola di rumah atau melalui bank sampah di tiap kelurahan.

“Sampah bukan musuh kita, justru sampah adalah uang. Sampah itu kita yang hasilkan, jadi harus kita rawat dan kelola agar bisa kembali memberikan manfaat,” ujar Wali Kota Siska.

Ia juga meminta seluruh camat dan lurah agar aktif dalam program tersebut, termasuk menyiapkan lokasi permanen untuk pengembangan bank sampah di wilayah masing-masing. Khusus untuk Kecamatan Kendari Barat, Siska menugaskan camat setempat segera menyiapkan zona khusus sebagai pusat pengelolaan terpadu.

Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, saat menyusuri sejumlah kawasan rawan banjir di Kota Kendari, Kamis, 13 Maret 2025/Foto: Ipul/Pemkot Kendari.

Wali Kota Siska menilai, kebiasaan memilah sampah dari rumah menjadi langkah penting untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan berdaya guna. Karena itu, ia mengimbau masyarakat  memilah sampah organik, anorganik, B3, dan residu, agar pengelolaan lebih efektif dan berkelanjutan.

Sementara itu, pengelola Bank Sampah RT 2 RW 5 Kelurahan Watu-Watu, Geby Marini, mengungkapkan program ini telah berjalan lebih dari tiga tahun. Setiap Sabtu, warga menimbang 15 jenis sampah yang dikumpulkan dan hasilnya dicatat sebagai tabungan.

“Sampai sekarang sudah terkumpul lebih dari Rp40 juta dari hasil tabungan warga. Setiap dua minggu kami menjual hasil sampah dengan nilai sekitar Rp2 juta. Kalau tidak ada bank sampah, mungkin semua sampah itu akan berakhir di sungai atau di pinggir jalan,” ujar Geby.

Melihat keberhasilan tersebut, Siska meminta agar pengumpulan sampah dilakukan setiap hari, agar masyarakat semakin terbiasa memilah dan mengelola sampah sejak dari rumah. Ia juga menugaskan agar Geby dilibatkan sebagai pembicara dan pendamping dalam sosialisasi di 11 kelurahan percontohan serta memberikan honorarium sebagai bentuk apresiasi.

“Saya minta Bu Geby dimasukkan sebagai narasumber resmi dalam kegiatan sosialisasi nanti. Beri beliau penghargaan yang layak, karena dari 2022 hingga sekarang beliau sudah membuktikan bahwa sampah bisa membawa manfaat ekonomi bagi warga,” kata Wali Kota Siska.

Selain itu, Wali Kota Siska telah menyerahkan bantuan satu unit laptop untuk mendukung operasional Bank Sampah Kodya yang selama ini masih mencatat transaksi secara manual. Ia berharap perangkat tersebut dapat mempercepat pendataan dan penimbangan sampah secara digital.

Diketahui, sebelum peninjauan, Sekretaris DLHK Kota Kendari, Arnaldo, turut memaparkan proses pemilahan sampah sebagai bagian dari upaya mengurangi volume sampah yang diangkut ke TPA, sehingga hanya residu yang tersisa.(*)

PENULIS : ERNILAM
EDITOR : ERNILAM

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA